Friday, October 16, 2009

gempa padang



GEMPA bumi di Sumatera Barat menelan banyak korban. Musibah gempa ini merupakan yang kesekian kali. Kita prihatin. Kita sangat berduka. Apalagi bencana alam ini terjadi hanya beberapa bulan setelah bencana serupa di kawasan Tasikmalaya.

Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat harus secepatnya membantu para korban. Kalau dilihat dari skala kedahsyatannya, gempa ini merupakan bencana nasional. Kita amat miris dan pedih melihat ribuan rumah rubuh dan ribuan manusia berlarian panik, resah dan pedih disapu bencana yang tak terduga itu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 200 orang korban tewas dan 500 bangunan hancur akibat gempa berkekuatan 7,6 Scala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu (30/9) sore.

Data yang diperoleh pada pukul 02.00 WIB itu, diperkirakan akan terus bertambah mengingat ratusan orang masih belum diketahui nasibnya karena tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

Laporan yang masuk sementara ada sekitar 100-200 korban tewas, 500 bangunan rusak atau hancur. Ada sekitar seratus orang lagi yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan, baik yang ada di sekolah maupun di bawah reruntuhan sejumlah gedung itu. Data utu diperoleh BNPB berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) daerah Padang.

Ribuan warga Kota Padang masih terjebak di antara reruntuhan gedung, rumah, hingga pertokoan yang rubuh akibat gempa itu.

Kita mencatat jumlah gedung, rumah, ruko, hingga pertokoan yang runtuh akibat gempa mencapai ratusan. Beberapa gedung pemerintahan seperti Bappeda Provinsi Sumbar, Kantor Dinas Sosial Provinsi Tingkat I, Gedung Balai Kota, Bank BNI, mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa.

Berbagai perguruan tinggi di kota Padang juga mengalami rusak berat. Beberapa bagian dari perguruan tinggi itu yakni Universitas Putra Indonesia, Universitas Andalas. Universitas Negeri Padang bahkan runtuh.

Sesaat setelah gempa pertama, menyusul gempa berikutnya berkekuatan 6,2 skala richter, kebakaran mulai terjadi di Kota Padang. Sekitar 40 bangunan terbakar setelah gempa terjadi.

Akses jalan menuju Kota Padang baik dari Bengkulu, Pekanbaru, maupun Medan terputus. Gempa membuat banyak ruas jalan di Silaing Bawah yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Padang Panjang tertutup longsor.

Kondisi mengenaskan terjadi di Kabupaten Padang Pariaman di Sungai Giringging, tempat terdapat puluhan rumah warga yang rubuh. Namun demikian belum dapat diketahui jumlah korban jiwa di Padang Pariaman dan Pesisir Selatan Kota Padang.

Pariaman mengalami kerusakan parah akibat gempa yang berpusat 57 km dari kota itu. Sekitar 80% bangunan di Pariaman (sekitar 40 km dari Padang) rubuh. Laporan sementara sekitar 80% bangunan di Pariaman rubuh.

Dengan melihat begitu besar dampak gempa di Sumatera Barat, sungguh rasa kemanusiaan kita tersentuh. Marilah bersama-sama kita memberikan sumbangan dan bantuan untuk meringankan para korban.

Negara dan masyarakat harus bahu-membahu membangun solidaritas sosial untuk mengatasi bencana di Padang dan kawasan Sumbar yang terkena bencana alam ini. Rasa kemanusiaan kita terusik, dan semestinya kita bergotong royong membantu masyarakat Sumbar mengatasi bencana gempa yang amat berat tersebut.

No comments:

Post a Comment

Cari